Rintihan sang langit

Bumi, tempat dimana langit terus merintih

01.29

Isu kehancuran dunia

Diposting oleh gyash


Sebagian besar manusia sulit menyadari realitas kehancuran lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Ini karena penghancuran penghancuran lingkungan hidup itu terjadi bersamaan dengan proses proses yang sedang mereka kerjakan sendiri, yang sering “bertujuan” untuk membangun masa depan. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Tragedi masa depan itu justru sedang berjalan didepan kita sendiri yang menjalankannya.

-Isac Asimov dan Fredrick Pohl dalam bukunya Our Angry Earth-


global warming. Sebuah mimpi buruk yang telah datang kepada umat manusia. Tak perlu bertanya lagi tentang apa dampak dan siapa penyebabnya. Dunia telah banyak merasakan suhu yang terus meningkat.

Menurut laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suhu global telah meningkat sekitar 0,72 derajat celcius. Padahal, dengan kenaikan suhu sekitar 0,5 derajat celcius saja dapat mengakibatkan kegagalan panen dunia. Kekeringan akan menurunkan kadar air di sebagian negara, terutama di negara tropis terutama di afrika dan negara yang di lintasi khatulistiwa. Di Afrika telah banyak daerah yang kekurangan air. Saking keringnya, tanaman tanaman banyak yang mati dan gambaran gambaran tengkorak dan tulang hewan ternak yang mati adalah gambaran sehari hari yang mereka lihat.

Seharusnya kita sadar bahwa sanya umat manusia lah yang menjadi pemeran utama dalam proses memperparah global warming. Gas rumah kaca yang sering dihasilkan daei kegiatan sehari hari kita berdampak besar atas kenaikan suhu global.

Betapa banyaknya dampak dari global warming. Tetapi yang paling kita rasakan adalah kenaikan suhu global. Tak sedikit ozon yang rusak, pnyakit katarak, kanker kulit, krisis pangan, kutub es yang mencair, dan masih banyak lagi.

How the wolrd after?

0 komentar:

Posting Komentar